METODE PELAKSANAAN
NAMA PAKET : PEMELIHARAAN BERKALA .............
PROP / KAB / KODYA : ........
TAHUN ANGGARAN : ...
KONTRAKTOR : ......
I. MANAGEMENT PROYEK
Pada
struktur proyek ini, pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu team manajemen yang
keseluruhannya dipimpin oleh Kepala Proyek dalam hal ini adalah Project
Manager/General Superintendent, dibantu oleh beberapa tenaga staff engineer
bidang teknik yaitu Site Manager yang didukung oleh logistik, peralatan dan
administrasi dan pembantunya sesuai kebutuhan. Dan setiap unit kerja diberikan
tupoksi sebagai panduan mereka dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing.
Sistem
pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum Pekerjaan dimulai segala sesuatu
yang ada kaitannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk
daftar-daftar dan check list pengendalian yang mengacu pada jadwal pelaksanaan
pekerjaan inti (disesuaikan dengan Jadwal Waktu Pelaksanaan yang dibuat).
Tenaga
kerja yang diperlukan dalam penanganan satu proyek akan ditentukan dengan
kualifikasi konstruksi bangunan. Tenaga-tenaga ahli yang terampil dalam
bidangnya, akan menentukan sukses tidaknya suatu pekerjaan. Pembentukan satu
team pengelolaan proyek dipimpin oleh Manager Proyek yang dibantu oleh Site
Manager, yang berfungsi penuh untuk mengatur dan mengawasi pelaksanaan
pekerjaan di lapangan termasuk tenaga-tenaga ahli engineer yang diperlukan.
Tenaga operasional lapangan yang terdiri dari pelaksana, supervisor, mekanik,
pembantu pelaksana dan pekerja dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan
tiap-tiap item pekerjaan di lapangan. Dengan hasil pembentukan satu team work
yang baik, maka sistematis kerja akan berjalan dengan lancar yang memuaskan.
Dalam penyelesaian secara keseluruhan proyek ini banyak pekerjaan lain yang
kegiatannya akan saling berkaitan dengan pekerjaan inti oleh sebab itu
diperlukan adanya koordinasi dan terpadu yaitu dengan membuat network planning
untuk menghindari terjadinya hambatan yang tidak diinginkan. Dengan koordinasi
yang baik, masing-masing pekerjaan dapat diselesaikan dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
II. STRATEGI PELAKSANAAN
Hal
yang paling penting untuk menentukan waktu pelaksanaan suatu pekerjaan agar
sesuai dengan waktu pelaksanaan yang telah diberikan oleh pemberi tugas, adalah
mempelajari secara teliti item-item pekerjaan yang diajukan dengan mengevaluasi
kebutuhan waktu pelaksanaan setiap item. Apabila waktu yang diberikan tidak
mencukupi atau khawatir akan adanya kendala di lapangan yang mengakibatkan
target waktu yang direncanakan akan meleset dari waktu yang telah ditentukan,
perlu dipelajari adanya lingkup pekerjaan yang dapat dikerjakan secara bersamaan
tanpa harus menunggu penyelesaian pekerjaan item per item dari masing-masing
lingkup pekerjaan. Untuk menunjang strategi pelaksanaan proyek ini akan dibuat
Net Work Planning.
Strategi
dari sistim management lapangan yang dilakukan adalah dengan menerapkan kontrol
terhadap tiap item pekerjaan terutama terhadap jalur kritis yang ada. Dengan
mengawasi secara ketat terhadap jalur kritis serta melakukan berbagai persiapan
yang dapat mengakomodasi kemungkinan terjadinya stagnasi yang terjadi maka
diharapkan setiap item pekerjaan dapat terlaksana tepat pada waktunya.
Dengan
strategi yang cermat maka pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan dapat
selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
III. METODE KERJA
Dalam
rangka penanganan pekerjaan ini maka akan dilaksanakan mengikuti
ketentuan-ketentuan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Pengaturan
yang cermat dan tepat sangat diperlukan agar setiap aktivitas pelaksanaan
proyek tidak mengganggu pada daerah lingkungan disekitamya.
Hal
ini sangat perlu dicermati guna menunjang pelaksanaan proyek dapat berjalan
dengan lancar. Untuk mendukung kelancaran ini diperlukan suatu penanganan
dengan management proyek yang baik. Dalam mendukung management proyek yang baik
inilah diperlukan para tenaga ahli profesional yang sudah berpengalaman.
Pelaksanaan
Pekerjaan kami susun dalam satu metodologi yang terpadu antara satu pekerjaan
yang satu dan pekerjaan yang lainnya serta Persiapan alat - alat yang
diperlukan guna menunjang pekerjaan ini. Selain metodologi kami juga
mempersiapkan lapangan dan sumber daya yang dibutuhkan agar proses kerja
pekerjaan utama berjalan dengan lancar, dilaksanakan setelah kontraktor
mendapat Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pemilik Proyek. Adapun jenis
pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
1.
Gallan Tanah:
Sebelum
melakukan Galian Tanah Pondasi Bronjong Kontrakbor teriebih dahulu membuat
bowplank yang merupakan batas lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan. Pekerjaan
Galian pondasi bronjong dilakukan dengan menggunakan tenaga alat berat atau cara
lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan: Tanah hasil galian dapat digunakan
untuk bahan timbunan dengan syarat harus bersih dari sampah, bahan organik yang
dapat mengurangi kekuatan timbunan atau sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan. Galian Pondasi bronjong harus mengikuti bentuk, ukuran, elevasi dan
kemiringan seperti yang ditunjukkan pada gambar kerja atau sesuai petunjuk
Direksi Pekerjaan. Metode pelaksanaan diatur dengan cara yang aman dan tidak
rnengganggu kondisi sekelilingnya temasuk pengoperasian alat.
2.
Timbunan Tanah.
Untuk
menimbun tanah dibelakang Bronjong, dapat menggunakan tanah sekitamya dengan
ketentuan tidak mengganggu kestabilan tanah pada lokasi pengambilan tanah atau
harus mengikuti petunjuk Direksi Pekerjaan. Apabila tanah tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan timbunan maka tanah dapat didatangkan.
Tanah
dihampar, diratakan den ditibris di belakang Bronjong dengan menggunakan tenaga
alat berat atau dengan cara lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Pemadatan dilakukan lapis demi lapis atau sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan. Bentuk dan ukuran harus disesuaikan sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan. Peralatan yang digunakan
dapat menggunakan kaki gajah dengan jumlah pukulan minimum 6 kali pukulan dan setiap
permukaan pemadatan.tanah untuk timbunan harus bersih dari tumbuh-tumbuhan atau
bahan-bahan yang mudah busuk/lapuk.
3.
Pemasangan Bronjong.
Untuk
perlindungan tebing dipasang Bronjong matras yang diisi dengan batu belah/kali.
Keranjang Bronjong menggunakan Kawat Bronjong Galvanis 4mm dengan ukuran 0.5 x
1 x 3 m.
Keranjang
bronjong matras harus dianyam dari kawat galvanis diameter 4mm, yang mempunyai
karakteristik, kekerasan, tegangan tarik dan elastisitas minimum untuk pembuatan
bronjong serta disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Anyaman kawat dengan mata jala
dibuat berbentuk hexagonal (segi 6) beraturan dengan panjang sisi 7-9 cm, lebar
lobang 12-15 cm dan diagonal maximum 20 Cm. Setlap keranjang bronjong matras
harus dikuatkan dengan menambah lapisan batang kawat dengan diameter yang sama
sepanjang sisi dan setiap 1 m diberi sekat.
Keranjang
bronjong diisi/ disusun penuh dan padat dengan menggunakan batu belah/ kali
berukuran kurang lebih 20 Cm, kecuali mengisi celah antara batu dapat
menggunakan batu yang lebih kecil serta harus dilakukankan dengan tenaga
manual.
Pasangan
bronjong harus ditempatkan pada kedudukannya dengan sistim susunan batu bata
atau tidak ketemu sisi masing-masing sambungan, seperti ditunjukkan pada gambar
dan sebelumnya kontraktor harus mempersiapkan pondasi dengan menggali dan
meratakan tanah dasar.
4.
Pemasangan Plastik Permeable
Bidang/sisi
bronjong yang kontak dengan tanah harus dilapis dengan filter dengan
menggunakan tikar plastik. Letak lapisan tikar plastik, pada sisi belakang
bronjong dipasang berfungsi guna mencegah erosi butir dan tanah tebing danau.
Tikar
plastik dari rajutan polypropylene/PVC yang lolos air dan harus mempunyai
kekuatan, stabil serta keawetan sesuai standart yang minimum harus dipenuhi
bila digunakan sebagal alas/lapis sisi pasangan bronjong.
Dalam
hal ini bila tidak ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan lapis plastik yang
diminta dan digunakan harus yang masih baru dan mempunyai spesifikasi minimum
untuk lapis bronjong/timbunan.
Sebelum
pemasangan lapis tikar plastik dimulai di lapangan, kontrakator harus lebih
dahulu mengajukan sampel, data dan spesifikasi bahan tersebut untuk diteliti dan
disetujul oleh Direksi Pekerjaan sebagai pertanggungjawaban.
........, ... Juni ........
Penawar:
............
...................
.............
0 comments:
Post a Comment