Gratis selamanya

mediacerdas
loading...
close
Banner Iklan 120 x 600 px
close
Banner Iklan 120 x 600 px

Thursday, May 17, 2018

Aplikasi Ms. Excel Dalam Perencanaan Keuangan


BUNGA DAN ANGSURAN PINJAMAN

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh peminjam baik pribadi maupun perusahaan  dalam meminjam  dana  kepada pihak lain adalah menghitung angsuran pinjaman. Hal ini penting berkaitan dengan kemampuan  pribadi maupun perusahaan dalam rangka melunasi kewajiban dalam periode waktu tertentu.  Bahasan bab  ini  akan  mengupas  sistem  perhitungan  angsuran, rincian  pembayaran  tahunan   dan  pengambilan  keputusan  jika  terdapat tawaran pinjaman dengan bunga yang lebih rendah. Dasar teori yang digunakan  dalam  bahasan  bab  ini  mengacu  pada  materi  yang  banyak diungkap  dalam  buku  manual  manajemen  keuangan.  Fokus bahasan  di- tujukan  untuk  memberikan pemahaman  tentang berbagai teori yang men- dukung perhitungan angsuran pinjaman. Setelah memahami materi bahasan, diharapkan  pembaca  mendapatkan  gambaran  hasil perhitungan  angsuran pinjaman  sebagai dasar untuk  perencanaan  keuangan baik dari pihak pe- minjam maupun pemberi pinjaman.



Angsuran pinjaman  yang harus  dibayar oleh peminjam  dipengaruhi  oleh pokok pinjaman, jangka waktu pinjam, dan tingkat suku bunga yang berlaku. Besar bunga pinjaman  yang harus  dibayar oleh peminjam  dapat  dihitung berdasarkan sistem yang dipakai yaitu bunga tetap (flat), menurun  (sliding), dan  efektif. Salah satu  fungsi finansial yang disediakan  program  aplikasi Microsoft Excel dapat  digunakan  untuk  menghitung  bunga dan  angsuran pinjaman  dengan sistem atau metode efektif. Berbeda dengan perhitungan dengan metode efektif, penggunaan metode bunga tetap dan bunga menurun mengharuskan Anda menyusun rumus atau formula. Perhatikan penjelasan tentang hal tersebut dalam subbahasan berikut ini.



Bunga Tetap
Perhitungan bunga kredit sistem Flat atau model constant payment mortgage menghasilkan angsuran pinjaman yang tetap dari periode ke periode (bulan). Hal ini disebabkan bunga dihitung tetap dari pokok pinjaman awal, secara matematis dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:





Bunga Menurun
Perhitungan  bunga kredit sistem Sliding atau model adjusted rate mortgage akan   menghasilkan   bunga   yang  semakin   menurun,   dengan   demikian angsuran pinjaman dari periode ke periode juga akan menurun. Perhitungan bunga didasarkan pada saldo pinjaman yang semakin mengecil, secara matematis dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:




Bunga Efektif

Besar angsuran  pinjaman  dengan  perhitungan  bunga  efektif adalah tetap (seperti sistem Flat), tetapi cicilan pokok pinjaman  menaik dan bunga per bulan  menurun  (seperti  sistem Sliding). Perhitungan  angsuran  pinjaman dengan metode ini berbeda dengan bunga tetap dan menurun.  Excel telah menyediakan fungsi untuk menghitung Bunga Pinjaman, Cicilan Pokok Pinjaman, Pembayaran Angsuran, Bunga Pinjaman Kumulatif, dan Cicilan Pokok Pinjaman Kumulatif.

Tabel Angsuran Pinjaman

Bahasan materi bab ini akan mengupas pembuatan tabel angsuran pinjaman dengan bunga tetap, menurun,  efektif, rincian pembayaran dalam periode tahunan  dan pemilihan  alternatif pinjaman  yang dipengaruhi  oleh tingkat suku bunga. Materi bahasan tersimpan  dalam buku kerja atau file BAB02, dengan  nama  lembar  kerja  (sheet)  KASUS. Setiap materi  yang dibahas, disertai dengan media untuk  berlatih yang tersimpan  dalam sheet LATIH.

Untuk memudahkan  dalam mempelajari bahasan tertentu,  disediakan sheet MENU. Anda dapat  mengaktifkan sheet tertentu  dengan klik pada daftar pilihan yang tersedia, selanjutnya sheet terpilih aktif. Bagian atas tampilan sheet  terpilih  telah  disediakan  tombol  navigasi, untuk  kembali  ke  sheet MENU, mengaktifkaan sheet sebelah kiri atau sebelah kanan dari posisi sheet aktif.




Studi Kasus
Materi bahasan studi  kasus tersimpan  dalam buku  kerja atau file BAB02, terdiri dari 12 lembar kerja atau sheet. Terdiri dari enam sheet pembahasan kasus dengan nama KASUS dan enam sheet yang disediakan untuk berlatih Anda dengan nama LATIH. Materi bahasan disertai dengan tabel angsuran dibuat dengan fasilitas format kondisional (conditional formatting) sehingga baris  dalam  tabel mengikuti  jangka waktu  pinjam.  Jangka waktu  pinjam dalam bahasan materi bab ini bervariasi antara 24 bulan atau 2 tahun sampai dengan 60 bulan (5 tahun).  Jika Anda akan menambah  data jangka waktu pinjam, diharapkan dapat mempelajari prosedur penggunaan fasilitas format kondisional  yang dibahas  dalam  bab  ini.  Asumsi yang digunakan  dalam bahasan bab ini, program aplikasi Excel dan buku kerja BAB02 telah aktif. Selanjutnya Anda dapat belajar sesuai dengan topik yang dikehendaki melalui studi kasus berikut ini.



Studi Kasus 1 – Perhitungan Angsuran Pinjaman dengan Bunga Tetap

Sebuah  perusahaan   merencanakan   untuk   meminjamkan   uang   kepada seorang karyawan sebesar Rp 30 juta.  Tingkat suku  bunga  pinjaman  di- tetapkan  sebesar 18% per  tahun  dengan  jangka waktu  pinjam  12 bulan. Perhitungan  angsuran  pinjaman  disepakati dengan  bunga  tetap,  dan  di- bayarkan setiap akhir bulan. Berdasarkan data tersebut, dapat dibuat tabel yang memuat  informasi  antara  lain bulan  pembayaran,  pokok  pinjaman, cicilan pokok pinjaman, bunga, angsuran per bulan, dan saldo pokok pin- jaman.

Prosedur penyelesaian studi kasusnya sebagai berikut:

1.    Pilih dan klik tab sheet KASUS1 (Anda dapat mengikuti bahasan melalui sheet LATIH1) atau dengan klik salah satu tombol dalam sheet MENU.

2.    Kolom Bulan Ke akan terisi angka berurutan mulai dari 1 sampai dengan angka dalam isian jangka waktu pinjam, dibuat dengan fungsi IF berikut ini:
ƒ    Sel B15       =IF(G7=0;"";1)
ƒ    Sel B16       =IF(B15="";"";IF(G$7>=B15+1;B15+1;""))

Artinya, pada alamat sel B15 diisi angka 1 jika isian jangka waktu pinjam (G7) tidak sama dengan nol. Jika isian alamat sel G7 adalah nol, isian sel B15 dikosongkan. Alamat sel B16 diisi dengan menjumlahkan isian pada alamat B15 ditambah 1, jika nilai sel G7 (jangka waktu pinjam) lebih besar sama dengan isian pada alamat sel B15 ditambah 1.

3.    Kolom Bulan (pembayaran angsuran)  diisi dengan ketetapan angsuran dibayar setiap akhir bulan, mulai dari bulan pinjam. Pengisian kolom ini menggunakan kombinasi fungsi IF dan EOMONTH berikut ini:
ƒ    Sel C15       =IF(B15="";"";EOMONTH(G9;0))
ƒ    Sel C16       =IF(B16="";"";EOMONTH(G$9;B15))

Artinya, pada alamat sel diisi dengan akhir bulan pinjaman, dalam kasus ini pinjaman tanggal 3 Mei 2005 (G9) sehingga pembayaran pertama  pada  akhir  Mei  2005. Isian  sel C6, pembayaran  kedua dilakukan berdasarkan tanggal pinjaman (G9) dengan interval waktu satu bulan (B15) setelah tanggal pinjam.




Asumsi yang digunakan dalam kasus ini, angsuran pinjaman akan dipotong dari gaji karyawan yang dibayar setiap akhir bulan sehingga tanggal  akhir  bulan  tidak  ditampilkan.  Jika Anda  menghendaki tanggal akhir bulan ditampilkan, silakan format lengkap (dd mmm yyy) pada kolom yang bersangkutan. Atau, jika tanggal pembayaran angsuran pinjaman pertama (di akhir bulan) ditetapkan satu bulan setelah pinjam. Isian fungi pada alamat sel C15 menjadi

=IF(B15="";"";EOMONTH(G9;B15))

Fungsi EOMONTH (end of month) digunakan untuk  menentukan tanggal akhir bulan dari sebuah tanggal awal dengan interval waktu tertentu (sekian bulan lagi). Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:

=EOMONTH(start_date;months)

start_date          diisi dengan tanggal awal (dapat diwakili oleh alamat sel yang berisi tanggal tersebut)  sebagai dasar per- hitungan.

months             diisi angka yang menunjukkan interval waktu.












Misal, pada alamat sel B15 terdapat isian tanggal 10 Agustus 2005 dan Anda dapat mengetahui akhir bulan ke-5 dari tanggal tersebut jatuh  pada  tanggal  dan  bulan  tertentu.  Penulisan  fungsi  adalah
=EOMONTH(B15;5) dengan hasil 31 Januari 2006.

4.    Pokok Pinjaman diisi dengan fungsi IF berikut ini:
ƒ    Sel D15       =IF(B15="";"";G8)
ƒ    Sel D16       =IF(B16="";"";H15)

Artinya, pokok  pinjaman  pada  bulan  ke-1 (D15)  mengacu  pada pokok pinjaman yang terdapat pada alamat sel G8. Pokok pinjaman bulan berikutnya (mulai dari D16) mengacu pada saldo pokok pinjaman (mulai dari H15).

5.    Cicilan Pokok Pinjaman (mulai dari E15) dilakukan dengan membagi nilai Pokok Pinjaman (G8) dengan Jangka Waktu Pinjam (G7) dengan fungsi berikut ini:

=IF(B15="";"";G$8/G$7)

Data pada alamat sel G8 dan  G7 selanjutnya akan disalin ke bawah, sehingga di depan nomor baris alamat sel ditambahkan tanda $.

6.    Bunga Pinjaman (mulai dari F15) dihitung berdasarkan perkalian antara Saldo Pinjaman  Awal (G8) dengan Bunga pinjaman  per tahun  (G6). Selanjutnya hasil dibagi 12, perhatikan penulisan fungsi berikut ini:

=IF(B15="";"";(G$8*G$6)/12)

7.  Angsuran Pinjaman (mulai dari G15) merupakan hasil penjumlahan dari Cicilan  Pokok  Pinjaman  (E15)  dengan  Bunga  (F15),  dengan  fungsi berikut ini:

=IF(B15="";"";E15+F15) atau =IF(B15="";"";SUM(E15:F15))

Nilai angsuran pinjaman  relatif sama dari periode ke periode, sehingga pengisian data  Angsuran per  Bulan pada  alamat  sel G11 diisi dengan fungsi =IF(G7=0;"";G15).

8.  Saldo Pokok Pinjaman (mulai dari H15) dihitung berdasarkan nilai Pokok Pinjaman (G8) dikurangi dengan jumlah Cicilan Pokok Pinjaman (mulai dari E15) dengan penulisan fungsi berikut ini:

=IF(B15="";"";G$8-SUM(E$15:E15))












9.    Salin fungsi yang terdapat  pada  range B16:D16 dan  tempatkan  hasil (dalam  kasus ini)  pada range B17:D38. Selanjutnya salin fungsi yang terdapat pada range E15:H15 dan tempatkan hasil pada range E16:H38.

Penempatan  bingkai  secara otomatis  yang terdapat  pada  range  B15:H38 dibuat  menggunakan fasilitas format  kondisional dengan prosedur  sebagai berikut:

1.    Sorot atau blok range B15:H38.

2.    Kemudian  pilih  dan  klik  menu  Format  >  Conditional  Formatting, jendela Conditional Formatting ditampilkan.
ƒ    Condition 1        klik drop-down dan pilih Cell Value Is.
ƒ     Operator logika  pilih dan klik operator logika between, selanjutnya tentukan nilai 0 (nol) dan =$G$8+($G$6*$G$8).
ƒ    Klik tombol Format dan tentukan format bingkai yang dikehendaki. Gambar berikut menunjukkan  tampilan jendela Conditional Formatting
yang telah diisi.




Anda dapat  melihat  tampilan  jendela tersebut  dengan  menempatkan penunjuk  sel pada suatu sel dalam area range B15:H38 dan klik menu Format > Conditional Formatting.



                        3.    Klik tombol OK.

Studi Kasus 2 – Perhitungan Angsuran Pinjaman dengan Bunga Menurun

Studi kasus kedua pada prinsipnya hampir sama dengan studi kasus pertama yaitu peminjaman dana sebesar Rp 30 juta dengan tingkat suku bunga 18% per tahun  dengan jangka waktu 12 bulan. Perbedaan terletak pada sistem












bunga yang dijadikan dasar untuk  perhitungan  angsuran yaitu bunga me- nurun. Hasil perhitungan angsuran akan menunjukkan jumlah yang semakin menurun  dari periode ke periode pembayaran (bulanan)  seperti dijelaskan berikut ini.

Prosedur penyelesaian studi kasusnya sebagai berikut:

1.    Pilih dan klik tab sheet KASUS2 (Anda dapat mengikuti bahasan melalui sheet LATIH2) atau klik salah satu tombol yang terdapat dalam sheet MENU.

2.    Bunga Pinjaman (mulai dari F15) dihitung berdasarkan perkalian antara Pokok Pinjaman pada bulan berjalan (D15) dengan Bunga pinjaman per tahun  (G6).  Selanjutnya hasil dibagi 12, perhatikan  penulisan  fungsi berikut ini:

=IF(B15="";"";(D15*G$6)/12)





Angsuran pinjaman per bulan dari periode ke periode semakin menurun, Anda dapat  melihat data  tersebut  dengan menempatkan  penunjuk  sel pada E11. Lihat dan perhatikan gambar berikut ini:




Pilihan untuk mengisi Jangka Waktu Pinjam dan Angsuran Bulan ke-.. dibuat menggunakan fasilitas validasi data. Anda dapat melihat proses pembuatan pilihan dengan pilih dan klik menu  Data > Validation, lihat Gambar 2.6 berikut:




Daftar isian telah dibuat dengan nama range BULAN dan BULAN1 yang terdapat  pada  range  I23:J47 dalam  sheet  KASUS4. Gambar  tersebut menunjukkan tampilan kotak dialog atau jendela Data Validation setelah Anda menempatkan  penunjuk sel di E11 dan klik menu Data > Validation.

Angka yang menunjukkan  nilai Angsuran bulan ke-.. pada alamat sel
G11, diisi menggunakan kombinasi fungsi IF dan VLOOKUP berikut ini:

=IF(G7=0;"";VLOOKUP(E11;ANGSUR;6))












Studi Kasus 3 – Perhitungan Angsuran Pinjaman dengan Bunga Efektif

Data studi kasus ketiga pada dasarnya sama dengan data pada studi kasus sebelumnya yaitu tentang pinjaman sebesar Rp 30 juta dengan tingkat suku bunga 18% per tahun dan jangka waktu pengembalian 12 bulan. Perhitungan angsuran  pinjaman  dalam  studi  kasus ketiga menggunakan  sistem bunga efektif, seperti dijelaskan melalui bahasan berikut ini dan Gambar 2.7.

Prosedur penyelesaian studi kasusnya sebagai berikut:

1.    Pilih dan klik tab sheet KASUS3 (Anda dapat mengikuti bahasan melalui sheet LATIH3) atau dengan klik salah satu tombol dalam sheet MENU.

2.    Cicilan Pokok Pinjaman  (mulai  dari sel E15) dihitung  dengan fungsi PPMT, untuk otomatisasi tabel, selanjutnya dikombinasikan dengan fungsi IF berikut ini:

=IF(B15="";"";PPMT(G$6/12;B15;G$7;-G$8;1))

3.    Bunga (mulai dari sel F15) dihitung dengan fungsi IPMT berikut ini:

=IF(B15="";"";IPMT(G$6/12;B15;G$7;-G$8;1))



4.    Angsuran per Bulan (mulai dari sel G15) dihitung dengan fungsi PMT
berikut ini:

=IF(B15="";"";PMT(G$6/12;G$7;-G$8))


Studi Kasus 4 – Perhitungan Bunga dan Cicilan
Pinjaman Kumulatif dengan Bunga Efektif

Amir - seorang karyawan, pada awal bulan Oktober 2005 akan mendapatkan pinjaman dari perusahaan sebesar Rp 10 juta dengan jangka waktu pelunasan selama 6 bulan. Tingkat suku bunga pinjaman  yang diberlakukan sebesar
12% per tahun dengan sistem bunga efektif. Untuk keperluan perencanaan keuangan di akhir tahun, kedua belah pihak (Amir dan perusahaan) meng- hendaki  informasi  berapa  besar bunga  dan  angsuran  pinjaman  kumulatif berdasarkan periode yang telah ditetapkan.

Solusi perhitungan bunga kumulatif dan pinjaman kumulatif menggunakan fungsi  yang  telah  disediakan  oleh  Excel. Fungsi  CUMIPMT  (cumulative interest payment) digunakan untuk menghitung bunga kumulatif, sedangkan fungsi CUMPRINC (cumulative principle) untuk  menghitung  pokok  pin- jaman kumulatif.

Prosedur penyelesaian studi kasusnya sebagai berikut:

1.    Pilih dan klik tab sheet KASUS4 (Anda dapat mengikuti bahasan melalui sheet LATIH4) atau klik salah satu tombol dalam sheet MENU.

2.    Tetapkan awal periode dan akhir periode untuk perhitungan kumulatif
(bunga dan cicilan pokok pinjaman) pada alamat sel D16 dan E16.

3.    Bunga  Pinjaman   Kumulatif  (F16)  dihitung   dengan  fungsi  sebagai berikut:

=-CUMIPMT(G6/12;G7;G8;D16;E16;0)

4.    Cicilan Pokok Kumulatif (G16) dihitung dengan fungsi sebagai berikut:

=-CUMPRINC(G6/12;G7;G8;D16;E16;0) Perhatikan hasilnya melalui gambar berikut ini:


Studi Kasus 5 – Angsuran Pinjaman dan Rincian
Pembayaran

Studi kasus kelima pada dasarnya adalah pengembangan  dari  studi  kasus pertama sampai dengan ketiga yang digabung dalam satu lembar kerja. Yaitu sebuah  lembar  kerja yang dapat  menampung  dan  digunakan  untuk  per- hitungan  angsuran  pinjaman  dengan  sistem bunga  tetap,  menurun  serta efektif. Pemilihan sistem bunga dilakukan dengan klik tombol pilihan (option button) disertai dengan rincian pembayaran bunga, cicilan pokok pinjaman, dan  angsuran  pada  masing-masing  tahun  pembayaran.  Jumlah  pinjaman yang dilakukan relatif besar sehingga jangka waktu pinjam sampai dengan 5 tahun dan terdapat periode tenggang waktu pembayaran (grace period).

Misal,  Alan  seorang  karyawan  mendapatkan   pinjaman  dari  perusahaan tempat dia bekerja sebesar Rp 300 juta, jangka waktu pengembalian 5 tahun dengan tenggang waktu pembayaran 2 bulan. Tingkat suku bunga pinjaman disepakati  sebesar  12%  per  tahun   dan   berlaku  sampai  jangka  waktu pinjaman. Pinjaman tersebut akan direalisasi pada tanggal 5 Januari 2005 dan sesuai perhitungan akan lunas dalam bulan Februari 2010. Untuk pe- rencanaan keuangan kedua belah pihak, sistem perhitungan bunga pinjaman nantinya dipilih dari ketiga sistem yaitu tetap (flat), menurun  atau efektif.












Selain itu,  kedua belah pihak juga memerlukan  rincian  pembayaran  atau penerimaan mulai dari tahun 2005 sampai dengan 2010.

Prosedur penyelesaian studi kasusnya sebagai berikut:

1.    Pilih dan klik tab sheet KASUS5 (Anda dapat mengikuti bahasan melalui sheet LATIH5) atau  dengan cara klik salah satu  tombol  dalam sheet MENU. Sebagian data ditampilkan melalui Gambar 2.9. berikut ini:




2.    Klik salah satu pilihan sistem perhitungan bunga pinjaman (tetap, efektif atau menurun).

Tombol pilihan dibuat menggunakan toolbar Forms pilihan Option Button (aktifkan melalui menu View > Toolbars > Forms, selanjutnya pilih dan klik Option Button. Pilihan tombol akan menghasilkan angka
1, 2 dan 3 yang disebut dengan pengaturan  Format Control dan pada kasus  ini  ditempatkan  pada  alamat  sel B11. Angka hasil  pemilihan tersebut untuk perhitungan cicilan pokok pinjaman dan bunga pinjaman seperti dibahas berikut ini.












3.    Bulan (C15) yang merupakan pembayaran angsuran dimulai dari bulan ke-1 (B15) dipengaruhi oleh Tanggal Pinjam (E8) dan Tenggang Waktu Pembayaran  (E9). Dengan  asumsi  pembayaran  dilakukan  pada  akhir bulan  yang  telah  ditentukan,  bulan  pembayaran  ditetapkan  dengan fungsi EOMONTH berikut ini:

=IF(B15="";"";EOMONTH(E$8;C$11+B15))

¾
¾
Sel E8

Sel C11
merupakan isian tanggal pinjam.

alamat sel sembarang untuk penempatan angka sebagai


pembantu  interval  waktu  yang berasal dari  tenggang
waktu pembayaran (E9) dikurangi 1. Angka 1 sebagai pengurang,  sesuai dengan  tenggang waktu yang pada akhirnya  akan  ditambahkan  dengan  angka yang me- nunjukkan  bulan pembayaran ke- mulai dari sel B15, dengan rumus =E9-1.
¾
Sel B15
urutan   bulan  pembayaran  yang  merupakan   interval waktu  perhitungan  pembayaran.  Lihat bahasan  studi kasus 1.
4.    Cicilan  Pokok  Pinjaman  (E15)  khusus  untuk  pilihan  bunga  Efektif (menghasilkan angka 2) dihitung dengan fungsi PMT, pilihan lain dihitung  berdasarkan  Pokok  Pinjaman  dibagi Jangka Waktu  Pinjam dengan fungsi sebagai berikut:

=IF(B15="";"";IF(B$11=2;PPMT(E$5/12;B15;E$6;-E$7;1);E$7/E$6))

5.    Bunga Pinjaman  (F15) dihitung  sesuai dengan  pilihan  sistem bunga (penjelasan dapat dibaca pada bahasan sebelumnya) dengan fungsi se- bagai berikut:

=IF(B15="";"";IF(B$11=1;(E$7*E$5/12);IF(B$11=2;IPMT(E$5/12;B15;E$
6;-$E$7);(D15*E$5/12))))

6.    Rincian Pembayaran berisi rincian pembayaran (atau penerimaan bagi pihak  yang meminjamkan  dana)  pada  masing-masing  tahun  berupa cicilan pokok pinjaman, bunga, dan angsuran. Bagian ini juga dilengkapi dengan pembayaran secara keseluruhan seperti ditunjukkan melalui Gambar 2.10 berikut ini:




Anda perhatikan  Gambar  2.10, isian tahun  pembayaran  akan  tampil secara otomatis dimulai dari tahun  awal pembayaran (dalam kasus ini
2005) sampai dengan akhir periode pembayaran (2010). Angka tersebut ditampilkan  dari  tahun  pembayaran  yang terdapat  pada  isian  bulan pembayaran (mulai  dari alamat sel C15). Tampilan isian tahun  pem- bayaran pada sheet KASUS5 sengaja disamarkan, Anda dapat melihat tampilan tersebut pada sheet LATIH5.

Fungsi untuk menyusun tabel Rincian Pembayaran sebagai berikut:
¾   Sel A15       dan  seterusnya  digunakan  untuk  menampilkan  data tahun pembayaran dengan fungsi,



¾


Sel A14
=IF(C15="";"";YEAR(C15))

atau alamat sel lain (bebas) untuk  menetapkan  tahun


terakhir pembayaran atau tahun terbesar dengan fungsi
MAX berikut =MAX(A16:A74).


Hasil  perhitungan   kedua  fungsi  di  atas,  digunakan untuk  pembuatan  isian kolom  Tahun  seperti dibahas berikut ini.
¾
Sel J24
isian awal tahun pembayaran dapat dilakukan dengan menyalin  data  yang  terdapat   pada  alamat  sel  A15 dengan fungsi =IF(A15="";"";A15).
¾
Sel J25
isian  tahun  pembayaran  ke-2  sampai  dengan  tahun pembayaran   terakhir   (dilakukan   dengan   menyalin












fungsi,   dalam   kasus   ini   sampai   alamat   sel  J29), menggunakan fungsi sebagai berikut:

=IF(J24="";"";IF(J24+1<=A$14;J24+1;""))
¾   Sel K24       dan seterusnya untuk  pengisian Cicilan Pokok Pin- jaman dengan fungsi SUMIF berikut ini:

=IF(J24="";"";SUMIF($A$15:$A$134;J24;$E$15:$E$134))
¾   Sel L24       dan seterusnya untuk pengisian Bunga dengan fungsi
SUMIF berikut ini:



¾


Sel M24
=IF(J24="";"";SUMIF($A$15:$A$134;J24;$F$15:$F$134))

dan  seterusnya   untuk  pengisian  Jumlah  Angsuran

dengan fungsi =IF(J24="";"";SUM(K24:L24))
Selanjutnya salin fungsi yang terdapat pada range K24:M24 dan  tempatkan  hasil  (dalam  kasus  ini)  ke dalam range K25:M29.
Total Pembayaran dilakukan dengan menjumlah data pada kolom yang sama dalam Rincian Pembayaran dengan fungsi SUM berikut ini:

¾
Sel K19
Cicilan Pokok Pinjaman dengan fungsi sebagai berikut:


¾


Sel L19
=SUM(K24:K29)

Bunga diisi dengan fungsi =SUM(L24:L29).
¾
Sel M19
Jumlah Angsuran dengan fungsi =SUM(M24:M29).

Studi Kasus 6 – Pengalihan Kredit AntarBank

PT XYZ (atau pribadi) saat ini memiliki saldo pinjaman dari sebuah bank sebesar Rp 2,75 milyar dengan waktu yang tersisa untuk pelunasan 3 tahun. Tingkat  suku  bunga  pinjaman  (flat)  per  tahun  15%  dan  jika  melunasi pinjaman sebelum jatuh tempo dikenakan denda (penalty) per tahun sebesar
2%. Saat ini PT XYZ mendapatkan  tawaran dari sebuah bank lain dengan tingkat  bunga  pinjaman  sebesar 12,5% per  tahun.  Dengan  asumsi hanya mempertimbangkan faktor finansial apakah tawaran pengalihan kredit antar bank tersebut diterima atau sebaiknya ditolak? Perhatikan jawaban melalui bahasan berikut ini.

Prosedur penyelesaian studi kasusnya sebagai berikut:












1.    Pilih dan klik tab sheet KASUS6 (Anda dapat mengikuti bahasan melalui sheet LATIH6) atau dengan klik salah satu tombol dalam sheet MENU.

2.    Hitung  denda dan bunga jika beralih kredit (dari Bank A ke Bank B)
dengan rumus dan fungsi berikut ini:

¾
Sel D13
Denda   dihitung  dari  hasil perkalian  antara  jumlah kredit, sisa waktu pelunasan dan denda dengan rumus
=D8*G7*G6.
¾
Sel D14
Bunga dihitung berdasarkan data pinjaman bank baru (dalam kasus ini disebut Bank B) ditetapkan ber- dasarkan hasil perkalian antara jumlah kredit, bunga per tahun dan waktu pelunasan dengan rumus =G6*G7*D8.
¾
Sel D15
Total Pembayaran merupakan hasil penjumlahan antara Denda dengan Bunga dengan rumus  =D13+D14 atau dengan fungsi =SUM(D13:D14).





3.    Hitung bunga yang harus dibayar jika perusahaan tetap bertahan dengan kredit dari bank lama (Bank A).
¾   Sel D19       Bunga  dihitung  berdasarkan  hasil perkalian  antara jumlah kredit, bunga per tahun,  dan waktu pelunasan dengan rumus =D6*D7*D8.












4.    Kesimpulan  (B22)  dibuat   dengan  cara  membandingkan   hasil  per- hitungan seandainya tetap bertahan dengan kredit bank lama (Bank A) dengan hasil perhitungan  jika kredit dialihkan ke bank baru (Bank B). Dasar  pengambilan  keputusan  adalah  biaya (bunga  atau  bunga  dan denda) yang lebih kecil dengan fungsi sebagai berikut:

=IF(D19>D15;" Sebaiknya perusahaan beralih kredit pinjaman ke "&F4;" Sebaiknya perusahaan tetap bertahan dengan kredit dari "&B4)






















Share:

0 comments:

Post a Comment


Add Request Song to Live Streaming

Definition List

Support